Tuesday, January 28, 2025

Imlek: Bukan Perayaan Agama Apapun



Banyak orang baik, bermaksud baik, tapi memberi keterangan yang kurang tepat... Berikut keterangan yang lebih tepat.

1. *Imlek*. Itu tahun baru... Titik... Tahun baru hitungan orang Cina kuno. Tidak ada unsur agama di situ. Mau ikut merayakan, good good, bagus... Tidak, juga tidak masalah. Yang merayakan? Mayoritas masyarakat Cina, Korea, Jepang, Vietnam, dan beberapa suku di Himalaya. Kalau menganggap ini bagian agama Budha, itu IQ 78. 

2. *Konfusius, Konghucu.* Itu ahli filsafat. Katakan setara dengan Plato, Aristoteles, Socrates, di Indonesia, Ki Ageng.... Dia terutama mengajarkan moral. Kalau Konghucu disebut agama, maka seharusnya ada agama Plato, agama Socrates, agama Ki Ageng Suryomentaram. .. Dst.... Itu bukan agama. Cuma Indonesia saja yang mengakui sebagai agama 😊 Konoha memang lucu.

3. *Budhisme vs konfusianisme*. Itu beda. Budha, sebagai agama, punya keharusan ritual tertentu. Pengikut konfusius tidak. Sekali lagi, itu bukan agama. Jadi, orang Kristen Islam Hindu mau ikuti ajaran Konghucu, ya boleh saja mestinya... Ajarannya: kamu harus menghormati orang tua. Harus banyak belajar. Menjaga harmoni dengan sesama dst...(baca kutipan berikut nanti). Lho, agamaku kan juga mengajarkan itu.

4. *Dupa, hio*. Itu 💯 persen tradisi. Saya Kristen. Tidak masalah kalau pasang hio untuk menghormati. Tapi ada juga yang tidak mau dan tidak boleh, katanya... Terserah saja. Saya cuma sekadar pakai common sense. 

5. *Menghormat patung Budha, Konghucu*... Saya? Tidak masalah... Lho, kamu sesat, katanya... Yo, ben. Biar aja... Begini ya. Kedua orang yang disebut di atas tadi adalah orang. Manusia. Yang terhormat, berjasa bagi banyak manusia lain... Di hadapan patung bung Karno, bung Hatta, saya menghormat. Menunduk. Atau angkat tangan setinggi mata. Penghormatan... Kok tidak boleh menghormati kedua orang yang pertama tadi? Hehehe... 

6. Sorry ya kalau ada salah omong 🙏 🙏


No comments:

Post a Comment