Wednesday, January 29, 2025

Serba serbi Imlek (1)

1. *Imlek tidak ada kaitan sama sekali dengan agama.* Itu sistem penanggalan yang sudah ribuan tahun sebelum Masehi 🙏 

2. *Cara baca*. Gong Xi dibaca "kung si". Ini sistem penulisan huruf Cina dengan huruf Latin (istilahnya Pin-yin. romanisasi). Aneh. Ajaib menurut ku. Terbalik2. Hahaha .... Karena 👇🏻👇🏻 
  • G dibaca K. Kota Gansu → kansu. Guangzhou → kuangzhou 
  • K dibaca G (tepatnya kh, K dengan letusan. Tidak ada G murni). Kota Kunming (k dibaca antara K dan G) 
  • B dibaca P... Jadi, Beijing itu bacanya mirip "pei ching" 
  • P dibaca B (P dengan letusan. Tidak ada P murni) 
  • J dibaca C 
  • Dst...

Saya tidak bisa mandarin. Cuma tahu sedikit2 tentang itu. Jangan salahkan kalau penjelasan tidak tepat. Hahaha ....

Itu masih dipersulit dengan lafal orang keturunan Cina di Indonesia. Di Jawa Tengah (Timur juga??), orang sulit menyebut bunyi letusan tadi... 

Popo = panggilan nenek. P mestinya dilafalkan antara P dan B... Phopho...  Di Jawa Tengah, biasa dilafalkan "bobo" saja. Di Jakarta, letusan dihapus. Jadi, ya, "popo" aja. Aneh2 ya... Jadi kalau punya nenek di Jawa Tengah, yang lain di Jakarta, yang satu dipanggil "bobo", yang lain dipanggil "popo"... 

Aku sendiri tidak pernah panggil itu, tapi "mak" atau "emak". Asal katanya? Mungkin dari "ama", nenek. Jadi "emak", jadi "mak"... Oleh orang di sekitar, dipungut, diartikan sebagai "ma" → "mama"... Mungkin begitu cerita nya. 

Btw, "ama" itu sebutan orang Hokkien dan teochiu. Banyak dipakai di Singapura, Batam dan sekitar.  Banyak ama2 bekerja di food court sana... 

BTW, tahu sebutan lain untuk "nenek" ? Mudah... "nai-nai." Hahaha ....  mirip sekali, kan? 

No comments:

Post a Comment