Friday, January 31, 2025

DeepSeek mencuri data ChatGPT/OpenAI ? (1)

OpenAI, yang bikin ChatGPT, ngamuk... DeepSeek niru ChatGPT, katanya... Para kritikus yang bawel ketawa... Kamu nyolong data dari seluruh dunia. Sekarang DeepSeek nyolong kamu, kamu ngamuk, Hihihi... 😀 katanya sambil tertawa...


Kalau ChatGPT cerita tentang Ken-Arok Ken Dedes, dia pasti ambil dari buku sejarah Indonesia, entah karangan siapa. Kalau dia bicara teknik vitrektomi, pasti mengambil tanpa bilang2 dari buku kedokteran tertentu yang mungkin hak cipta nya masih berlaku. Mengambil tanpa bayar itu nyolong...

Tapi biasanya, kalau dalam penerbitan artikel ilmiah, kalau ambil terlalu banyak, baru disebut plagiat atau nyolong. Kalau sedikit2, memang semua begitu. Istilah gagahnya, "Fair Use", penggunaan secara fair... Sedikit2 lalu dirangkai jadi artikel baru. Visi baru. Pemikiran baru. Kesimpulan baru.

Masalahnya AI ambil semua data. Dan semuanya dipakai. Meski untuk ribuan atau jutaan orang yang berbeda.

Jadi, tadi, DeepSeek ambil data dari ChatGPT, yang ambil data dari xxx, yyy, itu gimana moral, etika, legalitasnya? Hehehe... Mbuh... Tidak tahu... Kalau secara legal dianggap melanggar hukum internasional, mari kita tunggu drama tuntut menuntut nya di pengadilan internasional... Tapi tentu ChatGPT juga akan (bahkan sudah) dituntut oleh banyak pihak lain. (Baca bagian 2)

Kalau tidak mau "dicuri", simpan aja data mu untuk diri sendiri. Jangan taruh di internet...

Jepang, Cina, curi teknologi

Kemajuan teknologi memang selalu disertai tuduhan curi-mencuri. Tahun 1968 Jepang mengeluarkan motor Honda kecilnya, yang 50 cc. Semua tertawa. Hanya 50 cc? Bandingkan dengan BMW yang 500 cc (suara hampir tidak ada) atau Norton yang 350 cc... Teknologi dan desainnya pasti mencuri Amerika ,Inggris, Jerman, yang waktu itu merajai.

Pada periode 1965-1975, Honda menghadapi tuduhan dari produsen sepeda motor Eropa dan Amerika, BMW dan Ducati, serta Harley-Davidson dll. Perusahaan Jepang ini meniru desain dan teknologi sepeda motor mereka, katanya. Ini karena sepeda motor Jepang  semakin mendominasi pasar global pada waktu itu; sangat populer di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (dan Indonesia). Motor-motor seperti Honda Super Cub dan Honda CB series (misalnya C-90, CB100, ada yang pernah punya?) sangat populer karena harga terjangkau, bahan bakar lebih irit, serta desainnya modern dan inovatif.

Namun, pada akhirnya, Honda dan pabrikan Jepang lainnya mampu membuktikan... desain dan teknologi mungkin (dan memang) terinspirasi oleh motor Eropa atau Amerika, tapi mereka juga membawa inovasi yang signifikan dalam hal kinerja, harga, dan efisiensi. 

Cina juga. Sepuluh tahun lalu, pameran2 mocin (motor bensin Cina) muncul luar biasa banyak. Tuduhan curi teknologi juga muncul. Dan memang banyak sekali yg mirip sekali desainnya dengan motor Jepang. Yang saya ingat, ada yg sekelebat persis Kawasaki.. Akhirnya, semua musnah. Sekarang praktis tidak ada motor bensin Cina di jalanan Jakarta. Memang teknologinya kalah. Mobil Cina? Saya ingat, di kantor ada yg as nya patah sendiri... :)

Tapi sekarang Jakarta mulai didominasi oleh mobil listrik Cina. Eropa sudah lebih dulu. Tuduhan pencurian teknologi hampir tidak terdengar. Karena teknologi Cina lebih maju. Dan dia memakai teknologi barat, Volvo, yang resmi dibelinya. Juga mobil General Electric AS, yang juga resmi dibeli.

Tuduh menuduh pindah ke teknologi AI

Demikian lah... Sekarang DeepSeek dituduh meniru. Dan memang meniru banyak sekali. Kebangetan, sebenarnya. Tapi, selama dalam batas legalitas, lumrah lah. Misalnya, tadi saya buka ChatGPT. Lalu copy/salin, dan paste/tempel ke lain tempat. Terlihat banyak judul diberi dua bintang **. Lalu hal yang sama pada DeepSeek. Dia juga pakai dua bintang... Kebangetan nirunya. Saya paling sebel dengan ini. Karena terpaksa buang banyak bintang agar tersisa satu saja. Bagus untuk disalin ke WA.



Juga, sistem editingnya persis sama. Hahaha... Coba tulis tiga kata, lalu hapus dari belakang. Kamu akan tahu apa yang saya maksud. Perilakunya persis sama dengan ChatGPT. Mestinya bisa diubah dengan mudah.

Tapi, asal masih dalam batas legal, kenapa tidak "mengambil", "meniru", atau "mencuri" dari kompetitor? Kita akan maju dengan sangat cepat. Dan kalau ditambah inovasi lain, dengan cepat saingan akan berada di belakang. 

Saya coba tanya hal yang sama pada ChatGPT dan DeepSeek. Kadang hampir sama, kadang yg satu lebih lengkap dari yang lain... Saat saya tanya faktor2 apa saja yang bikin lansia sering tidur dengan mulut ternganga, DeepSeek menambah ini: Faktor kegemukan. Itu tidak ada di ChatGPT. Tapi saat ini saya belum berani bilang DeepSeek lebih hebat dari ChatGPT. 

Mari kita ikuti perkembangannya...

No comments:

Post a Comment