Tuesday, January 14, 2025

Kasihan... Mari doakan mereka...




Neraka di California

Kemarin nonton ini... Wanita + anak kecil yang naik mobil melewati daerah kebakaran California. Si anak nangis menjerit2 ketakutan. Ibu berusaha tenang. Serpihan api dr pohon terbakar beterbangan ke mobil. Tidak terlalu banyak. Tapi mengerikan sekali... Mobil berbelok. Tidak bisa. Salah jalan. Balik ke jalan tadi... Asap di mana2 . Mobil2 melawan arah... Ngeri... Ngeri sekali... Kasian sekali mereka yang mengalami. Apa dosa anak itu sehingga harus melewati penderitaan itu.. 20an orang korban sudah meninggal. 

Marilah kita berdoa agar mereka dikuatkan. Agar api cepat dapat dipadamkan. Sehingga orang2 yang tidak berdosa tadi diselamatkan dan tidak menderita terlalu banyak... Kasian sekali...

Tapi...

Tapi...

Tapi...

Tahukah Anda... Sadarkah Anda... bahwa penderitaan, ketakutan warga Palestina di Gaza itu 20x lipat dari musibah Los Angeles ini ⁉ 

20 -50 x lipat. Korban sudah 46 ribu. 

Semoga kita juga ingat mereka. Atau seharusnya -- kalau masih punya sedikit rasa kemanusiaan -- lebih prihatin dengan penderitaan mereka.

Mari sisihkan 1 hari untuk berdoa demi 20 korban di California. 

Mari juga, dan lebih utama, kita sisihkan 1 tahun untuk berdoa tiap hari untuk 46 ribu korban Gaza 🙏 🙏 10 hari untuk korban Israel.

Perkembangan Terapi Stem Cell


Perkembangan terapi stem cell (sel punca) sudah cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir, meskipun tantangan besar masih ada. Secara umum, kemajuan terbesar terlihat dalam terapi regeneratif, penelitian penyakit kronis, dan rekayasa jaringan. Berikut rangkuman kondisi terkini di beberapa bidang:

Bidang yang Bisa Disebut Berhasil atau Menjanjikan

1. Penyakit Darah dan Sistem Imun

- Transplantasi stem cell hematopoietik (HSCT), baik autologous maupun allogenic, sudah menjadi terapi standar untuk leukemia, limfoma, anemia aplastik, dan penyakit darah genetik seperti thalassemia.

- HSCT menggunakan stem cell dari sumsum tulang, darah tepi, atau darah tali pusat, dan berhasil menyelamatkan banyak pasien.

2. Penyakit Mata

- Stem cell epitel retina (RPE) menunjukkan hasil menjanjikan pada degenerasi makula terkait usia (AMD) dan distrofia retina.

- Beberapa uji klinis menggunakan stem cell pluripotent yang direkayasa menjadi sel retina telah menunjukkan peningkatan penglihatan parsial.

3. Luka dan Jaringan Kulit

- Stem cell telah digunakan untuk rekonstruksi kulit dalam kasus luka bakar besar, dengan hasil baik dalam pencangkokan kulit buatan yang dihasilkan dari stem cell.

- Penggunaan stem cell mesenkimal (MSC) untuk luka kronis (seperti ulkus diabetik) juga sedang dieksplorasi dengan hasil menjanjikan.

4. Gangguan Muskuloskeletal

- Stem cell, terutama MSC, banyak digunakan dalam uji klinis untuk osteoartritis dan cedera tulang rawan sendi. Meskipun efeknya belum konsisten, beberapa studi menunjukkan perbaikan gejala nyeri dan fungsi sendi.

5. Terapi Penyakit Autoimun

- Transplantasi stem cell hematopoietik autologous (aHSCT) telah digunakan untuk multiple sclerosis (MS), lupus, dan scleroderma dengan hasil positif pada sebagian pasien.

6. Rekayasa Jaringan Organ

- Stem cell digunakan untuk membentuk jaringan sederhana seperti pembuluh darah, trakea, atau organ mini (organoid). Organ mini ini berguna dalam studi penyakit dan pengujian obat.

Bidang yang Masih Menantang atau Belum Berhasil

1. Penyakit Neurodegeneratif

- Meski stem cell menunjukkan potensi untuk regenerasi neuron, hasil klinis pada Parkinson, Alzheimer, dan stroke masih belum memuaskan. Tantangan utama adalah memastikan stem cell yang ditanamkan dapat berdiferensiasi menjadi sel saraf fungsional dan terintegrasi dengan jaringan saraf yang ada.

- Risiko tumor akibat proliferasi sel yang tidak terkontrol juga masih menjadi hambatan.

2. Jantung dan Pembuluh Darah

- Meskipun beberapa studi menunjukkan perbaikan fungsi jantung pada gagal jantung menggunakan stem cell MSC atau sel progenitor jantung, hasilnya bervariasi dan sering tidak konsisten.

- Integrasi sel punca ke jaringan jantung yang rusak masih sulit dicapai secara efektif.

3. Organ Solid untuk Transplantasi

- Upaya menciptakan organ kompleks seperti hati, ginjal, atau paru-paru dari stem cell masih dalam tahap penelitian. Organ buatan ini sering kali tidak memiliki struktur vaskularisasi yang memadai.

4. Onkologi

- Penggunaan stem cell untuk terapi kanker masih menjadi pedang bermata dua. Sementara stem cell dapat membawa obat ke tumor secara spesifik, risiko stem cell itu sendiri mengalami transformasi maligna tetap menjadi tantangan.

5. Diabetes Mellitus Tipe 1

- Uji klinis menggunakan stem cell pluripotent untuk menghasilkan sel beta pankreas fungsional masih berlangsung. Namun, tantangan besar adalah imunorejeksi dan memastikan sel yang ditransplantasikan dapat berfungsi secara stabil.

Kendala Umum dalam Penggunaan Stem Cell

1. Risiko Tumorigenesis

- Stem cell pluripotent memiliki risiko tinggi untuk mengalami proliferasi berlebihan atau membentuk teratoma.

2. Imunorejeksi

- Pada transplantasi sel punca allogenik, sistem imun penerima sering kali menolak sel yang ditanamkan.

3. Standarisasi Prosedur

- Banyak prosedur stem cell masih bersifat eksperimental, dan standarisasi produksi serta administrasi stem cell untuk terapi belum tercapai.

4. Etika dan Regulasi

- Stem cell embrionik masih menjadi kontroversi di beberapa negara, meskipun alternatif seperti induced pluripotent stem cells (iPSC) dapat mengurangi hambatan etis.

Kesimpulan

Perkembangan terapi stem cell telah menunjukkan keberhasilan signifikan dalam penyakit hematologi, luka, dan rekayasa jaringan sederhana. Namun, aplikasi untuk penyakit kompleks seperti neurodegeneratif, jantung, dan diabetes masih menghadapi banyak tantangan teknis dan biologis. Meski begitu, dengan terus berkembangnya teknologi seperti iPSC dan rekayasa genetik (CRISPR), masa depan terapi stem cell tetap menjanjikan.

Pemerasan: Pajak di Indonesia 80% APBN



Beredar video bagaimana rakyat Uni Emirat Arab hidup tanpa pajak. Semua ditanggung pemerintah. Sedang Indonesia, sumber daya alam juga melimpah... Tapi 82.9% sumber APBN adalah pajak. Intinya, apa itu bukan pemerasan?

Ya, sekitar 82,9% pendapatan negara RI memang berasal dari perpajakan. Namun, istilah "memeras rakyat" memiliki konotasi negatif. Pajak merupakan sumber pendapatan utama negara untuk membiayai:

1. Infrastruktur
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Keamanan
5. Layanan publik

Pajak juga membantu mendistribusikan kekayaan dan mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi. Oleh karena itu, perlu memahami tujuan dan manfaat pajak dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. 

Perlu juga dilihat perbandingan dengan negara lain. 

Beberapa negara maju memiliki sumber pendapatan utama selain pajak:

Sumber Pendapatan Utama Bukan Pajak

  1. Arab Saudi Minyak (sekitar 90% dari pendapatan negara).
  2. Brunei Minyak dan gas (sekitar 90% dari pendapatan negara).
  3. Kuwait Minyak (sekitar 90% dari pendapatan negara).

Pendapatan Negara Maju Lainnya

  1. Singapura Investasi dan dividen (sekitar 30% dari pendapatan negara).
  2. Swiss Sektor keuangan dan investasi (sekitar 20% dari pendapatan negara).
  3. Hong Kong Sektor keuangan dan investasi (sekitar 30% dari pendapatan negara).
  4. Amerika Serikat Pajak (sekitar 50%), investasi, dan dividen.
  5. Jepang Pajak (sekitar 60%), investasi, dan dividen.
  6. Jerman Pajak (sekitar 60%), investasi, dan dividen.

Kalau dilihat, rata2 memang 60 -80% pendapatan negara2 adalah dari pajak. Indonesia perlu mengusahakan penambahan pendapatan yang bukan pajak.

Singapura konon pendapatan dari BUMN nya (laba) gede sekali. BUMN nya merambah negara2 lain. Tapi 70% pendapatan masih dari pajak. 

 Sumber
1. OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).
2. IMF (International Monetary Fund).
3. World Bank.
4. Data statistik negara-negara terkait.


Monday, January 13, 2025

Vitrektomi (2): Melihat cairan mata

 

Partikel2 kecil bergerak2. Terlihat permukaan cairan mata

13 Januari 2025. Kemajuan...  Rasa pegel di mata sudah hilang sama sekali. Pagi, visus alias penglihatan masih parah. Belum bisa lihat tangan di depan mata. 

Waktu operasi, dokter selalu memasukkan air ke bola mata.. Di akhir operasi, dimasukkan gas bertekanan, untuk menekan retina agar tetap menempel. Kalau tidak, retina bisa lepas... Dan buta... 

Malam hari, terjadi hal mengherankan... Dan ajaib... Lho, itu apa? ...

Horee... Malam ini pertama kali lihat ada benda2, partikel kecil, jalan2 di dalam mata. Itu partikel yang menempel kornea atau konjungtiva bagian dalam mata... Jelas terlihat. Bergerak2, karena ada sedikit lapisan cairan di situ... 

Perbaikan sedikit. Tapi sangat berarti karena pagi nya belum lihat apa2. Yang ajaib, aku melihat ada permukaan cairan. Mendatar sejajar bumi. Kalau kepala bergerak, dia ikut gerak. Bergoyang dikit.. Tapi permukaan tetap sejajar bumi. Jadi, aku melihat permukaan vitreus, cairan bola mata.... Hahaha ....  Ternyata gas nya cukup banyak. Lebih banyak dari pada cairannya.  Jarang ada orang yang bisa melihatnya. Tiap saat semua orang, setiap orang, melihat cahaya melewati cairan bola mata itu. Semua cahaya lewat situ. Tapi tidak ada yang melihat permukaan nya, kecuali aku dan orang2 yang menjalani operasi sejenis... Hahaha ....  Senang dengan pengalaman ini. Juga ada arti lain.

Artinya, retina ku masih cukup baik. Bisa melihat. Kalau rusak, semua itu tidak terlihat. Retina mata kanan itu sejak dulu kurang baik. Ada AMD, Aged-related Macular Degeneration. Artinya retina rusak karena usia. Jadi, kalau melihat itu mirip pakai kacamata, tapi yang diciprati sedikit lumpur. Bisa lihat sebagian besar, tapi ada yang buta. Bisa untuk baca, tapi sulit. Harus dieja satu2. ... OK. Intinya retina masih bisa lihat secara makro. Untuk setir mobil, itu sangat membantu. Masih ada penglihatan 3 dimensi. Selama sakit 2 bulan ini, penglihatan cuma 2 dimensi. Sulit untuk setir. Pernah keluarkan mobil dari garasi. Pelan2. Eh, spion tetap nyenggol pagar meski pandangan menatap spion yang jaraknya 40 cm itu. Itulah penting nya penglihatan 3 dimensi dengan 2 mata. Kalau menuang cairan ke gelas juga sering keluar. 

Tapi kornea belum tembus. Belum bisa lihat tangan di depan mata.

Sudah malam... Tidur... Aku tidak begitu peduli lagi dengan bantal. Pakai 2 saja. Tidur cukup baik.

14 Januari. Melek... Buka HP (istri pertama, kata orang 😊).  Lalu wajah lap dengan tissue basah. Mulai rutinitas yang paling membosankan lagi... tetesi mata... 

Tapi tunggu... Wait... Apa itu? Remang2 mulai terlihat bayangan. Aku coba lihat tangan di depan mata. Mulai terlihat... Samar. Tapi terlihat... Horee... Kemajuan lagi. Bisa lihat jumlah jari. 

Nanti diteruskan ya. 

Koreksi: Yang aku bilang cairan di bagian bawah, itu mungkin gelembung gas yang sebenarnya di atas. Karena bayangan pada retina itu terbalik, seperti pada kamera fotografi kuno. Itulah sebabnya kalau saya tunduk, sikat gigi, dia justru terlihat di bawah... Posisi sebenarnya, gelembung di atas. 

Aku tulis, "melihat permukaan vitreous." Itu permukaan vitreus seperti terlihat dari bawah gelembung... 

Bingung ya... Iya... Dulu sebelum vitrektomi ini, kalau tidur telentang, sisa lensa terlihat di atas. Pdhal sebenarnya di bawah. 

Gas akan hilang sendiri dalam beberapa hari ini kalau yang disuntikkan adalah udara steril. Ada dua macam gas lain, yang penyerapannya lebih lama. 


Ini gambar yang lebih sesuai dengan yang aku lihat. Orang akan melihat terbalik dr aslinya. Semula aku kira bagian yang banyak titik2 itu gas. Salah. Itu cairan vitreus dalam bola mata



Gagal Ginjal pada Anak:
Hoax yang beredar luas

Gagal ginjal pada anak banyak peminatnya. Karena setiap rumah tangga umumnya punya anak bukan? Belakangan beredar buanyak sekali video ngawur sengawur2nya yang dibuat oleh orang awam. Yang menyedihkan, ada orang yang mengaku dokter (entah dokter benar entah tidak), yang ikut membuat narasi yang sama. 

Gagal ginjal pada anak disebabkan karena banyak minum gula dan minuman kaleng, katanya... Ngawur 

Dunia internet sekarang, khususnya bidang kesehatan, penuh dengan hoax. Kalau mendapat kiriman WA tentang kesehatan, tanpa baca kamu bilang ini hoax, maka 80 -90% itu akan bener. Hoax banyak dibuat oleh orang awam, tapi juga oleh dokter, juga profesor beneran.

Ingat masa pandemi Covid? Seorang profesor beneran di Sby mengaku menemukan obat Covid dan mempatenkannya... Hoax... Pernah dapat video mantan menkes Dr. Terawan dan Prof Nila mengiklankan obat? (Prof Nila teman sekelas waktu kuliah, satu group WA sampai sekarang). Ada puluhan video semacam itu. Ini beda. Bukan dibuat oleh kedua teman sejawat saya yang terhormat itu. Itu penipuan belaka berbekal A.I. Yang dibiarkan (atau difasilitasi??) oleh Kemenkes. Karena kalau tidak difasilitasi, mestinya itu ditumpas... (Halo, pak BGS dan Kemenkomdigi..)

Lalu, apa dong penyebab gagal ginjal anak2?

Penyebab

Penyebab tersering gagal ginjal pada penyakit ginjal kronis (PGK) tingkat 5 pada anak-anak meliputi:

1. Kelainan bawaan dan turunan: Ini termasuk penyakit ginjal polikistik, sindrom nefrotik kongenital, dan kelainan struktural lainnya yang memengaruhi perkembangan ginjal.

2. Glomerulonefritis: Penyakit yang menyebabkan peradangan pada glomerulus (unit penyaring dalam ginjal), seperti nefritis lupus atau nefropati IgA.

3. Kelainan saluran kencing: Misalnya, batu ginjal atau kandung kencing.

4. Diabetes: Meskipun lebih jarang pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa, diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

5. Infeksi: Infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi lain yang mempengaruhi ginjal.

Di Indonesia, kelainan bawaan dan turunan serta glomerulonefritis sering menjadi penyebab utama. 

Catat ini mas/bro/yu/sis... Jangan langsung percaya pada omongan orang yang tidak kita kenal, yang merusak masyarakat Indonesia dengan menyesatkan dengan ocehannya yang tanpa bukti ilmiah kuat.

Ya, diabetes bisa menyebabkan gagal ginjal. Tapi itu jarang terjadi pada anak2. Dan diabetes pada anak bukan disebabkan karena banyak minum gula. Tapi sebagian besar karena bawaan lahir atau keturunan. 

Kalau dia sudah kena diabetes, jangan makan banyak gula... 

Logika jangan dibalik2. Pakai otak. Gunakan akal sehat. 

Kesimpulan

Dalam pernyataan di atas, yang salah fatal adalah pernyataan "gula dan minuman kemasan menyebabkan gagal ginjal." Itu hoax gede.

Tapi benar bahwa anak maupun orang dewasa perlu membatasi gula dan minuman kemasan untuk kesehatan secara umum.  Itu dua hal yang berbeda.


Komentar sejawat :

  1. Dr. Bambang Murdoto Sp.A, MARS, Subang:   "Saya setuju dengan artikel ini. "
  2. Dr..Abdul Latief Sp.A (K), Jakarta: "Tulisan bagus, ringkas dan sangat jelas, congrats..."



Sunday, January 12, 2025

Vitrektomi (1): Cerita menjelang siang


10 Januari 2025. Tiga hari lalu. Aku menjalani operasi vitrektomi mata. Lensa mata ku yang katarak, yang sudah diganti dengan plastik silikon, itu jatuh ke dalam bola mata beserta jaringan pengikat lensa yang juga rusak. Vitrektomi artinya itu tadi; dengan jarum khusus cairan bola mata disedot beserta benda yang mau diambil. Operasi lancar dengan bius lokal. Hampir tidak terasa sakit; lebih sakit waktu mata ini dioperasi katarak 5 tahun lalu.  Cukup cepat. 20 -30 menit... Karena selain pakai obat bius topikal alias tetes, dilakukan juga penyuntikan satu kali di pipi di bawah mata. Pokok-e tidak terasa apa2, kecuali waktu jarum yang masuk mata digetarkan. 

Kalau lihat di Youtube, tiga alat seperti jarum-- ini disebut probe--ditusukkan ke mata. Satu untuk pencahayaan. Satu untuk masukkan cairan garam faali pengganti. Satu lagi untuk menghancurkan dan menyedot yang mau disedot. Jadi, sambil disedot, jarum lain memasukkan air. Dengan demikian tekanan dalam bola mata bisa bisa dipertahankan agar tepat. Optimal.... 

Besar atau ukuran jarum? Sebesar jarum suntik Terumo atau OneMed biasa. Diameter terbesar ukuran 23 gauge (0,64 mm),  terkecil 27 gauge (0,41 mm). Kecil sekali ya, tapi ampuh sekali. 

Contoh jarum suntik ukuran 23

Jarum vitrektomi dirancang untuk memotong dan mengisap benda2 dalam bola mata dengan sangat efisien. Meski kecil sekali, kecepatan pemotongannya luar biasa. Bisa 10.000–20.000 potongan (cuts) per menit. Maka dengan sangat mudah jaringan yang mau diambil hancur berkeping2 menjadi partikel yang sangat kecil, untuk disedot keluar. Untuk kasus ku, yang diambil adalah lensa plastik silikon yang jatuh beserta jaringan pengikatnya yang ikut jatuh.

Alat di luar seberapa gede? Robot sebesar satu lemari dengan lengan2 yang bisa bergerak... lalu ada TV gede untuk melihat bagian dalam mata. Waktu operasi saya tidak melihat apa2, karena seluruh muka ditutup plastik steril dengan satu lubang di mata tadi. Tapi suara2 terdengar semua. 

O ya, tekanan dalam bola mata diatur dengan teliti sekali. "Naikkan tekanan ke 40... Turunkan." lalu pada akhir operasi, terdengar "saya masukkan gas, ya," kata dokternya dengan lembut... Ya, dia dokter wanita, relatif muda, cantik, baik, dan komunikatif serta profesional sekali. Selama mata ditusuk2, aku tidak merasa apa2. Kecuali waktu jarum vitrektomi digetarkan. Terasa bergetar. Segera operasi selesai. Disuruh duduk di kursi roda, untuk didorong ke kamar rawat. (O ya, aku diminta menginap semalam untuk persiapan operasi.) Begitu turun dari meja operasi segera pasien lain diminta naik ke ranjang operasi bekas ku tadi. Pergantian pasien sangat cepat. Karena pasien banyak.  Tapi semua petugas, dari dokter2 hingga perawat sangat profesional. Komunikatif, halus tutur katanya. Sigap kerjanya. (Di kamar operasi ada dua meja operasi untuk dipergunakan paralel). 

Pulang dr RS, mata terasa nyaman sekali. Tidak sakit. Tidak ada yang mengganjal. Karena masih ada efek bius. 

Sore, dan lewat 8 jam, baru terasa rada tidak enak. Kadang pegel dikit.  No problem... 2 hari lagi akan lewat. Tidurnya? Diminta diganjal dengan 3 -4 bantai (Pada pasien vitrektomi untuk operasi retina mata, pasien disuruh tidur tengkurep 2 minggu atau lebih). Aku terlalu lelah. Cepat tidur meski posisi tidur sangat tidak enak.

11 Januari... Sehari setelah operasi diminta kontrol. Hasil pemeriksaan kurang bagus. Hanya bisa lihat terang atau gelap serta gerakan cahaya. Tangan di depan mata tidak keliatan... Kornea bengkak. Lalu ada endapan putih2 di depan iris mata. Hipopion istilahnya. Infeksi? itu yang paling ku takuti... Bukan, kata dokternya. Banyak radang saja. Maka obat tetes ditambah dua, jadi 4 jenis. 

  • Obat tetes steroid + antibiotik + anti jamur
  • Antibiotik kuat, levofloxacin.
  • Steroid lagi untuk dipakai tiap jam.
  • lalu cairan garam kadar tinggi, 5%. Agar bengkak dapat diserap oleh cairan hipertonik ini. 

Tiap 3 jam ditetesi. Kecuali steroid tambahan yang dipakai tiap jam. Repot sekali... 

Pulang dari RS sudah sore. Capek. Masih muram dengan hasil pemeriksaan tadi. Lalu ada masalah di group WA yang mengganjal.  Entah bagaimana, tau2 merasa seperti depresi berat... Tidak berdaya... Tidak ada harapan... Saya orang yang tidak pernah menyerah. Tapi kali ini merasa bener2 down...

Masalah utama bukan takut buta. Dari semula aku sudah bilang, mau sembuh, mau buta, itu cuma nasib saja. Tidak dipikir lagi... Jadi, apa dong yang paling membebani? Itu... Tidur harus pakai bantal tinggi itu. 😥 Aku tidur selalu tanpa bantal. ini mesti pakai bantal segitu tinggi. Rasa badan jadi tidak enak semua. Marah, tapi pada siapa. Apa bener sih, orang harus pakai bantal tinggi? Penasaran ‼

Maka mulailah perburuan literatur. Pelajari mendalam tentang keharusan tidur posisi tertentu... Yang banyak ditemukan,  yang harus tidur tengkurep 100 % pada pasien operasi retina... 2 minggu... sengsara... Yang setengah duduk, seperti kasus ku, belum ketemu. Tapi perdebatan dalam hal posisi tidur ini seru sekali.  Pada kenyataannya, 50% pasien tidak menjalankan perintah dokter dengan bener, katanya. Waktu tidur banyak orang bergerak2 tanpa sadar. Maka dicoba diteliti posisi tidur telentang. Salah satu percobaan bilang, hasilnya sama saja. Lalu ada penelitian yang mencoba tengkurep hanya 1 malam, untuk dibandingkan dengan yang 7 malam... Hasil baru akhir 2025 ini keluar... (Penelitian ini berjalan bertahun2. Ada yang puluhan tahun.)

Hehehe...  Jadi lega... Karena artinya posisi tidur tadi mungkin bukan harga mati. Boleh ditawar dikit. Depresi berkurang banyak. 

Meski belum ketemu penelitian2 asli tentang posisi setengah duduk, aku yakin akan sama dengan yang di atas itu. Tidak harus terlalu ketat... Jadi rada lega. Makan obat tidur Esilgan separo, meski sudah jam 02.30 pagi  karena berburu literatur tadi... Tidur pules sampai pagi. Posisi pagi, bantal cuma satu. Badan geser sendiri.

Hehehe ....  begitu lah kalau mau tahu kebenaran sejati... Tidak selalu langsung percaya kata orang lain, meski itu penelitian yang katanya terpercaya... Jadi sengsara sendiri.... 😊  Yo ben. 

Jadi, posisi sekarang, mata yang dioperasi tetap belum bisa lihat. Kata saudara yang kornea nya pernah bengkak, bakal rada lama. Bisa 2 minggu. No problem... Rasa nyeri praktis sudah hilang. Tinggal tunggu sembuh.

That's all for now, my friends...

Umur 100: Mana yang Lebih Penting. Kebiasaan Hidup atau Keturunan?


Kakek saya... Waktu saya umur 7 tahun, saya sering bantu melinting rokok klobotnya. Sampai 10 hari menjelang kematiannya di RS, dia masih merokok. Tidak minum vitamin2 atau suplemen. Tidak diet apa2. Cuma tidak makan daging sapi karena dia Hindu taat. Meninggal usia 95 tahun...

Helen, lansia 100 tahun. Dia diwawancarai. Sebatang rokok menyembul di bibirnya. "Dokter2 saya selalu bilang... Stop rokok... Stop rokok," katanya. Mereka semua sudah mati, tambahnya. Dia baru meninggal 11 tahun kemudian. 

Panjang umur ditentukan oleh kombinasi gaya hidup dan faktor genetik. Semua orang tahu. Tapi mana yang lebih penting.?  Tergantung pada usia yang dicapai. Sebagian besar orang usia 80-an atau 90 biasanya punya kebiasaan sehat. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. James, seorang ahli gerontologi, “Jika makananmu sehat, tetap aktif, dan menghindari hal-hal berbahaya, peluang mu untuk hidup lebih lama.”

Sebuah studi terbaru terhadap lebih dari 276.000 veteran AS menunjukkan bahwa delapan kebiasaan hidup sehat—seperti tidur yang cukup, manajemen stres, dan menghindari merokok—dapat menambah hingga 24 tahun dalam harapan hidup seseorang, menjadikannya sekitar 87 tahun. “Sungguh luar biasa besarnya kendali kita terhadap kesehatan kita,” kata salah satu penulis studi tersebut. Namun, untuk mencapai usia 100 tahun atau lebih, genetika memainkan peran yang jauh lebih besar.

Jangan tanya pada para lansia 100 tahun "apa rahasianya" 

Studi genetik menunjukkan bahwa para centenarian (orang yang hidup hingga 100 tahun atau lebih) tidak selalu menjalani gaya hidup yang sehat. “Kakek saya makan sosis setiap pagi, tidak pernah olahraga, tapi tetap hidup sampai usia 103,” ujar cucunya. Meskipun gaya hidup mereka tampak biasa-biasa saja, para centenarian sering terhindar dari penyakit-penyakit terkait usia seperti penyakit jantung dan kanker berkat varian gen tertentu, seperti APOE2 dan FOXO3. Gen-gen langka ini, yang hanya ada pada kurang dari 1% populasi, mungkin memperlambat proses penuaan dan melindungi dari berbagai penyakit tua.

Singkatnya, gaya hidup sehat banyak meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup, tapi untuk mencapai 100 tahun atau lebih sering dibutuhkan "faktor" genetik. Seperti  kata dokter ahli gerontologi, “Bagi kebanyakan dari kita, hidup sehat itu pilihan yang baik, tetapi usia 100 sering kali sudah tertulis dalam DNA kita.”

Satu lagi... Mengingat semua itu, jangan tanya pada para lansia 100 tahun itu "apa rahasia hidupnya."  Itu tersembunyi dalam DNA nya. Kalau kakek saya ditanya rahasianya, mungkin dia akan jawab, "merokok lah tiap hari." 😊

Saran saya sendiri: Lain kali pilih ortu, kakek nenek, yang panjang umur. 😊