Seorang teman punya pengalaman. Waktu sakit tenggorokan dia naik pesawat; terus wtk mau mendarat, telinga terasa sakit sekali smp keluar air mata. Dari kuping keluar air.
Dia ke dokter THT dan diberitahu, gendang telinganya pecah. Dikasih obat tetes utk kuping & hidung. Beberapa minggu kemudian sembuh.
Berhati2lah bila naik pesawat terbang. Perhatikan apakah telinga tersumbat atau tidak. Kalau tersumbat, obati dahulu.
Bagaimana tahu telinga tersumbat atau tidak? Coba tiup udara secara keras, sambil menutup mulut. Rasakan saluran terbuka dan gendang telinga berbunyi. Bila tdk terbuka, jangan naik pesawat.
Mungkin Anda memperhatikan, bila akan terbang, pramugari biasa memberi permen. Ini dimaksudkan supaya penumpang mengunyah2, dan bersama dengan itu saluran Eustachius, penghubung mulut dan telinga, terbuka.
Pada anak2 kecil, usahakan untuk mengisap susu botol sewaktu mulai terbang atau akan mendarat. Bila Anda di pesawat dan mendengar anak kecil menangis terus, kemungkinan besar saluran telinganya tersumbat. Suruh ngedot. Minum susu botol.
========================
Nah. Mungkin Anda kepengen tahu, berapa besar sih, pengaruh kekuatan tekanan udara pada kabin pesawat terhadap benda2 selain telinga. Lihat ini.
Ini adalah teh dlm botol. Bukan untuk iklan ya... Saya bawa masuk ke pesawat. Minum habis isinya. Botol saya tutup rapat kembali.
Waktu mendarat, beginilah bentuknya. Plastik yg cukup kuat itu tidak kuat menahan beda tekanan. Botol jadi berkerut begini. Bayangkan kalau itu membran tipis di dlm telinga. Langsung pecah.
Sewaktu pesawat di ketinggian 30.000 kaki, tekanan udara di sana kecil sekali. Pilot sdh berusaha menambah tekanan, tapi sekadarnya saja. Waktu saya minum air teh smp habis, botol otomatis diisi udara dengan tekanan kecil tadi. Sesampai di darat, tekanan udara di luar botol itu lebih besar. Demikianlah botol mengerut ditekan oleh udara luar...
Berhati2lah bila naik pesawat dengan hidung tersumbat atau pilek.
No comments:
Post a Comment