Materi yang sangat bagus untuk para orang tua yang diberikan oleh Bunda Kurnia Widhiastuti dari Sygma Parenting Community.
Waktu berharga pengasuhan anak:
π®7 tahun pertama (0-7 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai raja.
Zona merah - zona larangan
jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya.
®7 tahun kedua (7-14 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai pembantu atau tawanan perang.
Zona kuning - zona hati-hati dan waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll.
Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya.
®7 tahun ketiga (14-21 tahun):
Perlakukan anak seperti sahabat.
Zona hijau - sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.
®7 tahun keempat (21-28 tahun):
Perlakukan sebagai pemimpin.
Zona biru - siap terbang.
Siapkan anak untuk menikah.
®Pada masa anak-anak yang berkembang otak kanannya. Otak kiri berkembang saat usianya menjelang 7 tahun.
Anak perempuan keseimbangan otak kanan dan kirinya lebih cepat. Sedangkan anak laki lebih lambat.π¬Keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki baru tercapai sempurna di usia 18 tahun, sedangkan anak perempuan sudah cukup seimbang otak kanan dan kirinya di usia 7 tahun. Ampun dah lama bener ya?Ternyata ada rahasia Allah mengapa diatur seperti itu ππ
√Laki-laki dipersiapkan untuk jadi pemimpin yang tegas dalam mengambil keputusan. Untuk itu, jiwa kreatifitas dan explorasinya harus berkembang pesat. Sehingga pengalaman itu membuatnya dapat mengambil keputusan dengan tenang dan tepat.
√Sementara perempuan dipersiapkan untuk jadi pengatur dan manajer yang harus penuh keteraturan dan ketelitian.
**Untuk memberi intruksi pada anak, gunakan suara Ayah π¨. Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar.
**Kalau suara Ibu π© memerintah, cenderung melengking seperti biola salah gesek. Itu bisa merusak sel syaraf otak anak. 250rb sel otak anak rusak ketika dimarahin π±π¨
**Solusinya, Ibu bisa menggunakan bahasa tubuh atau isyarat jika ingin memberikan instruksi. ππ
ππ
Suara perempuan itu enak didengar jika digunakan dengan nada sedang. Cocok untuk mendongeng atau bercerita.
π++Cara berkomunikasi yang efektif dengan anak:
1. Merangkul pundak anak sambil ditepuk lembut.
2. Sambil mengelus tulang punggung anak hingga ke tulang ekor.
3. Sambil mengusap kepala.
Dengan sentuhan ada gelombang yang akan sampai ke otak anak sehingga sel-sel cintanya tumbuh subur.
Saturday, March 25, 2017
Thursday, March 16, 2017
Alat bantu dengar gratis. Donasi.
Pendaftaran Donasi Alat Bantu Dengar GRATIS dari Starkey Hearing Foundation, KEMENSOS, KOMNAS PGPKT dan Pusat Alat Bantu Dengar ABDI SUDAH RESMI DIBUKA!
Pada tahun 2017 ini kami akan mengadakan donasi alat bantu dengar gratis di 19 KOTA di INDONESIA!
Medan, Padang, Palembang, Jambi, Jakarta, Bandung, Sukabumi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jombang, Malang, Makassar, Bima, Mataram, Pontianak, Banjarmasin dan Sorong!
Pendaftaran HANYA KAMI TERIMA SECARA ONLINE melalui website resmi SHF Indonesia di : www.starkeyhearingfoundation.or.id/pendaftaran
Daftar sekarang dan pilih lokasi donasi yang terdekat sesuai dengan domisili anda!
Jika anda mendapatkan berita, SMS atau broadcast
message yang mengatasnamakan donasi alat bantu dengar gratis dari SHF dan ABDI, harap segera laporkan ke SMS Hotline resmi SHF Indonesia di 0895-0551-2234.
Donasi alat bantu dengar ini GRATIS dan tidak dipungut biaya apapun. Sebarkan kabar gembira ini ke seluruh rekan-rekan kita yang membutuhkan dan bantu mereka mendengar!
So Indonesia May Hear!
Pendaftaran | Starkey Hearing Foundation
starkeyhearingfoundation.or.id, mari berbagi dan teruskan Informasi ini kepada mereka yang membutuhkan.
Pada tahun 2017 ini kami akan mengadakan donasi alat bantu dengar gratis di 19 KOTA di INDONESIA!
Medan, Padang, Palembang, Jambi, Jakarta, Bandung, Sukabumi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jombang, Malang, Makassar, Bima, Mataram, Pontianak, Banjarmasin dan Sorong!
Pendaftaran HANYA KAMI TERIMA SECARA ONLINE melalui website resmi SHF Indonesia di : www.starkeyhearingfoundation.or.id/pendaftaran
Daftar sekarang dan pilih lokasi donasi yang terdekat sesuai dengan domisili anda!
Jika anda mendapatkan berita, SMS atau broadcast
message yang mengatasnamakan donasi alat bantu dengar gratis dari SHF dan ABDI, harap segera laporkan ke SMS Hotline resmi SHF Indonesia di 0895-0551-2234.
Donasi alat bantu dengar ini GRATIS dan tidak dipungut biaya apapun. Sebarkan kabar gembira ini ke seluruh rekan-rekan kita yang membutuhkan dan bantu mereka mendengar!
So Indonesia May Hear!
Pendaftaran | Starkey Hearing Foundation
starkeyhearingfoundation.or.id, mari berbagi dan teruskan Informasi ini kepada mereka yang membutuhkan.
Leasing, fidusia, pengambilalihan kendaraan kredit
``Bank Indonesia dalam Surat Edaran BI No. 15/40/DKMP tanggal 23 Sep 2013 ...... mengatur bahwa syarat uang muka/DP kendaraan bermotor melalui bank minimal adalah :
1. 25% utk roda 2 dan
2. 30% untuk kendaraan roda 3 atau lebih untuk tujuan non-produktif, serta, 3. 20% utk roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif```
```Kementerian Keuangan telah mengeluarkan peraturan yg melarang leasing atau perusahaan pembiayaan utk menarik secara paksa kendaraan dari nasabah yang menunggak kredit kendaraan,
Hal itu tertuang dlm Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK.010/ 2012 tentang pendaftaran Fidusia bagi perusahaan pembiayaan yg dikeluarkan tanggal 7 Oktober 2012
Menurut Undang-undang No 42 Tahun 1999, fidusia adalah suatu proses mengalihkan hak milik atas suatu benda dgn dasar kepercayaan, tapi benda tersebut masih dalam penguasaan pihak yang mengalihkan,
Fidusia umumnya dimasukkan dlm perjanjian kredit kendaraan bermotor. Kita sebagai debitur membayar biaya jaminan fidusia tersebut.
```
*Pihak leasing wajib mendaftarkan setiap transaksi kredit di depan notaris atas perjanjian fedusia ini*,
``` Jadi perjanjian fidusia ini melindungi aset konsumen, leasing tidak bisa serta merta menarik kendaraan yang gagal bayar karna dengan perjanjian fidusia, alur yang seharusnya terjadi adalah pihak leasing melaporkan ke pengadilan!
Sehingga kasus Anda akan disidangkan & pengadilan akan mengeluarkan surat keputusan untuk menyita kendaraan Anda dan kendaraan Anda akan dilelang oleh pengadilan & uang hasil penjualan kendaraan melalui lelang tersebut akan digunakan utk membayar utang kredit Anda ke perusahaan leasing, lalu uang sisanya akan diberikan kepada Anda```
*Jika kendaraan anda akan ditarik leasing, mintalah surat perjanjian fidusia dan sebelum ada surat fidusia tersebut jangan bolehkan penagih membawa kendaraan anda*
```Karena jika mereka membawa sepucuk surat fidusia (yang ternyata adalah palsu) silakan anda bawa ke hukum, pihak leasing akan didenda minimal Rp 1,5 milyar.
Tindakan Leasing melalui Debt Collector/Mata elang yang mengambil secara paksa kendaraan dirumah, merupakan tindak pidana Pencurian.
Jika pengambilan dilakukan dijalan, merupakan tindak pidana Perampasan.
Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3 & 4 junto
Ayooooooo sebarkan untuk menghentikan tindakan semena-mena dari mata elang atau debt collector.
Mari tertib hukum,
Hargai hukum agar kita menjadi masyarakat yang cerdas.```
1. 25% utk roda 2 dan
2. 30% untuk kendaraan roda 3 atau lebih untuk tujuan non-produktif, serta, 3. 20% utk roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif```
```Kementerian Keuangan telah mengeluarkan peraturan yg melarang leasing atau perusahaan pembiayaan utk menarik secara paksa kendaraan dari nasabah yang menunggak kredit kendaraan,
Hal itu tertuang dlm Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK.010/ 2012 tentang pendaftaran Fidusia bagi perusahaan pembiayaan yg dikeluarkan tanggal 7 Oktober 2012
Menurut Undang-undang No 42 Tahun 1999, fidusia adalah suatu proses mengalihkan hak milik atas suatu benda dgn dasar kepercayaan, tapi benda tersebut masih dalam penguasaan pihak yang mengalihkan,
Fidusia umumnya dimasukkan dlm perjanjian kredit kendaraan bermotor. Kita sebagai debitur membayar biaya jaminan fidusia tersebut.
```
*Pihak leasing wajib mendaftarkan setiap transaksi kredit di depan notaris atas perjanjian fedusia ini*,
``` Jadi perjanjian fidusia ini melindungi aset konsumen, leasing tidak bisa serta merta menarik kendaraan yang gagal bayar karna dengan perjanjian fidusia, alur yang seharusnya terjadi adalah pihak leasing melaporkan ke pengadilan!
Sehingga kasus Anda akan disidangkan & pengadilan akan mengeluarkan surat keputusan untuk menyita kendaraan Anda dan kendaraan Anda akan dilelang oleh pengadilan & uang hasil penjualan kendaraan melalui lelang tersebut akan digunakan utk membayar utang kredit Anda ke perusahaan leasing, lalu uang sisanya akan diberikan kepada Anda```
*Jika kendaraan anda akan ditarik leasing, mintalah surat perjanjian fidusia dan sebelum ada surat fidusia tersebut jangan bolehkan penagih membawa kendaraan anda*
```Karena jika mereka membawa sepucuk surat fidusia (yang ternyata adalah palsu) silakan anda bawa ke hukum, pihak leasing akan didenda minimal Rp 1,5 milyar.
Tindakan Leasing melalui Debt Collector/Mata elang yang mengambil secara paksa kendaraan dirumah, merupakan tindak pidana Pencurian.
Jika pengambilan dilakukan dijalan, merupakan tindak pidana Perampasan.
Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3 & 4 junto
Ayooooooo sebarkan untuk menghentikan tindakan semena-mena dari mata elang atau debt collector.
Mari tertib hukum,
Hargai hukum agar kita menjadi masyarakat yang cerdas.```
Wednesday, February 15, 2017
Good read - You are in your time zone
☕π©
New York is 3 hours ahead of California but it does not mean that California is slow, or that New York is fast. Both are working based on their own "Time Zone."
Some one is still single. Someone got married and 'waited' 10 years before having a child. There is another who had a baby within a year of marriage.
Someone graduated at the age of 22, yet waited 5 years before securing a good job; and there is another who graduated at 27 and secured employment immediately !
Someone became CEO at 25 and died at 50 while another became a CEO at 50 and lived to 90 years.
Everyone works based on their 'Time Zone',
People can have things worked out only according to their pace.
Work in your “time zone”.
Your Colleagues, friends, younger ones might "seem" to go ahead of you.
May be some might "seem" behind you.
Everyone is in this world running their own race on their own lane in their own time. God has a different plan for everybody.Time is the difference. Obama retires at 55, Trump resumes at 70, he just started.
One of your friends died this morning and your turn? Not yet, but sure, someday it will be your time, when your time is up, at the right time zone.
Don't envy them or mock them, it's their 'Time Zone.'
You are in yours!
Hold on, be strong, and stay true to yourself. All things shall work together for your good.
You’re not late … You are not early ... you’re very much On time!
Stay blessed. Be happy for what you have now: your wealth, your health, your loving family, your healthy parents, and your friends that love and care about you.
You Are In Your Time Zone....π
PS : this is not my writing, I don't know who wrote this but it has made my day. And hopefully yours tooπ
Thursday, February 9, 2017
Good read - Suami tidak membuat aku bahagia
**Catatan: Nama Margaret hanyalah merupakan kebetulan saja.
Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembicara di seminar ttg "Kebahagiaan".
Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan.
Selesai ceramah, pd sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya, "Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab, "Tidak"
Seluruh hadirin terkejut.
"Tidak." katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia".
Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga me-noleh2 mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat2 keluar.
Kemudian, Margaret melanjutkan,
"John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi & mabuk. Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."
Seorang yang hadir bertanya, "Mengapa?"
Jawabnya, "Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI."
Margaret menjelaskan, "Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu selalu bersyukur, tidak pernah punya perasaan minder/rendah diri, tdk self pity / fokus mengasihi diri sendiri, tdk negatif thinking selalu berfikiran positif,selalu percaya diri, selalu berbuat baik kepada semua org dan tidak punya musuh, kamu tidak akan merasa sedih. Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, BUKAN faktor luar. Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu. Bahagia itu PILIHANMU SENDIRI".
Hari ini kita mau bahagia atau tidak adalah pilihan mu sendiri.
Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembicara di seminar ttg "Kebahagiaan".
Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan.
Selesai ceramah, pd sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya, "Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab, "Tidak"
Seluruh hadirin terkejut.
"Tidak." katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia".
Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga me-noleh2 mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat2 keluar.
Kemudian, Margaret melanjutkan,
"John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi & mabuk. Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."
Seorang yang hadir bertanya, "Mengapa?"
Jawabnya, "Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI."
Margaret menjelaskan, "Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu selalu bersyukur, tidak pernah punya perasaan minder/rendah diri, tdk self pity / fokus mengasihi diri sendiri, tdk negatif thinking selalu berfikiran positif,selalu percaya diri, selalu berbuat baik kepada semua org dan tidak punya musuh, kamu tidak akan merasa sedih. Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, BUKAN faktor luar. Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu. Bahagia itu PILIHANMU SENDIRI".
Hari ini kita mau bahagia atau tidak adalah pilihan mu sendiri.
Tuesday, February 7, 2017
Good read - Stop boasting
This is one of the best messages I received today, so like to share with you....
1. No matter how beautiful and handsome you are, just remember Baboon and Gorillas also attract tourists.
***Stop Boasting.
2. No matter how big and strong you are, you will not carry yourself to your Grave.
***Be Humble!.
3. No matter how tall you are, you can never see tomorrow.
***Be Patient!.
4. No matter how light skinned you are, you will always need light in Darkness.
***Take Caution!.
5. No matter how rich and many cars you have, you will always walk to Bed.
***Be Contented!
Take Life Easy
Life is "Exp. + Exp. + Exp."
Yesterday was Experience.
Today is Experiment.
Tomorrow is Expectation.
So ..... use your Experience in your Experiment to achieve your Expectations.
1. No matter how beautiful and handsome you are, just remember Baboon and Gorillas also attract tourists.
***Stop Boasting.
2. No matter how big and strong you are, you will not carry yourself to your Grave.
***Be Humble!.
3. No matter how tall you are, you can never see tomorrow.
***Be Patient!.
4. No matter how light skinned you are, you will always need light in Darkness.
***Take Caution!.
5. No matter how rich and many cars you have, you will always walk to Bed.
***Be Contented!
Take Life Easy
Life is "Exp. + Exp. + Exp."
Yesterday was Experience.
Today is Experiment.
Tomorrow is Expectation.
So ..... use your Experience in your Experiment to achieve your Expectations.
Wednesday, February 1, 2017
Good read - Gendong aku selama sebulan
πππππππ
Gendong aku selama sebulan
sebelum menceraikan aku
Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartment kami. Teman-2 memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendong nya msk ke dlm rumah.
Dia tersipu malu. Saat itu, aku adalah seorg pengantin pria yg kuat dan bahagia.
Ini kejadian 10 thn lalu...
Hari-2 berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorg anak, aku sbg pengusaha bekerja dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset perusahaan meningkat, kasih sayang antara aku dan istriku sptnya mulai menurun.
Istriku seorg pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yg bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat bahagia, namun kehidupan yg tenang spt nya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan tak terduga.
Lalu Jane datang ke dlm kehidupanku.
Hari itu hari yg cerah. Aku berdiri di balkon yg luas. Jane memeluk dari belakang. Sekali lagi hatiku spt terbenam dlm cintanya. Apartmen ini aku belikan untuknya. Jane berkata, “Kau adalah laki-2 yg pandai memikat wanita.”
Kata-2nya mengingatkan aku pada istriku. Ketika baru menikah, istriku berkata :
“Laki-2 sepertimu, ketika sukses nanti akan memikat banyak wanita.” Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.
Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, “Kamu perlu memilih beberapa furniture, ok? Ada yg perlu aku lakukan di perusahaan.” Dia terlihat tidak senang, krn aku telah berjanji akan menemaninya melihat2 furniture.
Sesaat, pikiran utk bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumnya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit utk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka.
Sejujurnya, dia adalah seorg istri yg baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan tv. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini seblmnya merupakan hiburan bagiku.
Suatu hari aku bertanya pada istriku dgn bercanda, “Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?” Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seseorg yg percaya bhw perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bhw aku serius tentang ini.
Ketika istriku dtg ke kantor, Jane langsung keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dgn pandangan simpatik dan coba menyembunyikan apa yg sdng terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku spt mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum lembut kpd bawahan-2 ku. Tapi aku lihat ada perasaan luka di matanya.
Sekali lagi, Jane berkata padaku, “Sayang, ceraikan dia, Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu lagi.
Ketika pulang mlm itu, istriku sdng menyiapkan makan malam. Aku genggam tangannya dan berkata, “Ada yg ingin aku bicarakan.” Dia duduk dan makan dlm diam. Lagi-2, aku lihat perasaan luka dr matanya.
Aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku tetap harus mengatakan ini. Aku ingin bercerai. Aku mulai pembicaraan dgn tenang. Dia spt nya tdk terganggu dgn kata-2 ku, sebaliknya malah bertanya lembut, “Kenapa?”
Aku menghindari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempar sumpit dan berteriak padaku, “Kamu bukan seorg pria!”
Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yg sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikan jawaban yg memuaskan, bhw hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!
Dgn perasaan bersalah, aku membuat perjanjian cerai yg menyatakan bhw istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami & 30% aset perusahaanku.
Dia melirik surat itu dan merobek-2nya. Wanita yg telah menghabiskan 10 thn hidupnya dgn ku telah menjadi seorang yg asing bagiku. Aku menyesal krn telah me-nyia2kan waktu, daya dan tenaganya, tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yg telah aku katakan krn aku sangat mencintai Jane.
Akhirnya istriku menangis dgn keras di depanku, yg telah aku perkirakan sebelumnya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yg telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.
Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan, tapi tertidur dgn cepat krn lelah seharian bersama Jane. Ketika terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikan dan langsung kembali tertidur.
Paginya, dia menyerahkan syarat perceraian. Dia tidak menginginkan apapun dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia minta dlm satu bulan itu, kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dlm sebulan itu dan dia tidak mau mengacaukan si anak dgn kabar perceraian orangtuanya.
Aku setuju saja dgn permintaannya. Namun dia minta satu hal lagi, dia minta utk mengingat bagaimana aku menggendongnya ke kamar pengantin di hari pernikahan kami.
Dia minta selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku terima permintaannya yg aneh krn hanya ingin membuat hari-2 terakhir kebersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.
Aku beritahu Jane ttg syarat perceraian istriku. Dia tertawa keras dan berpikir hal itu berlebihan. “Trik apapun yg dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!”, kata Jane dgn nada menghina.
Aku dan istriku sdh lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan utk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendong di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami bertepuk tangan di belakang kami. Katanya, “Papa gendong mama!”
Kata-2 itu membuat aku merasa terluka.
Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dgn dirinya dipelukanku. Dia menutup mata dan berbisik, “Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini.” Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkan di depan pintu. Dia pergi menunggu bus utk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.
Hari kedua, kami berdua lebih mudah bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sdh lama aku tidak sungguh-2 memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sdh tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yg telah aku lakukan padanya.
Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasa kedekatan spt kembali lagi. Wanita ini adalah seorg yg telah memberikan 10 thn kehidupannya padaku.
Hari kelima & keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalannya waktu, semakin mudah menggendongnya. Mungkin krn rajin olahraga membuatku semakin kuat.
Suatu pagi istriku sedang memilih pakaian yg dia ingin kenakan. Dia coba bebrapa pakaian, tp tidak menemukan yg pas. Dia menghela nafas, “Pakaianku semua jadi kebesaran.” Tiba-2 aku tersadar bhw dia menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dgn mudah.
Aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.
Anak kami dtg dan berkata, “Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar.” Bagi anak kami, melihat ayahnya menggendong ibunya keluar menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku utk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku krn takut akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku gendong istriku, jalan dari kamar ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dgn lembut. Aku menggendongnya dgn erat, spt ketika di hari pernikahan kami.
Berat badannya yg ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendong nya, sulit bagiku utk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dgn erat dan berkata, “Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan.”
Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan keatas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, “Maaf, Jane, aku tidak mau cerai.”
Dia menatap dgn heran, menyentuh keningku. “Kamu demam?”, tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. “Maaf, Jane, aku bilang aku tidak akan bercerai.” Kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin krn aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan krn kami tidak saling mencintai lagi.
Sekarang aku sadar, sejak aku menggendong nya ke rumah di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.
Jane tiba-2 tersadar. Dia menamparku keras sekali, membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.
Di toko bunga, ketika aku berkendaraan pulang, aku memesan satu buket bunga utk istriku. Penjual bertanya apa yg ingin aku tulis di kartu. Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan menggendongmu setiap pagi, sampai maut memisahkan kita".
Aku sampai di rumah dgn bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas. Istriku terbaring di tempat tidur. Aku memanggilnya, tapi dia diam saja. Aku duduk di tepi ranjang dan menyentuhnya. Dia diam saja... Aku berteriak... Dia sudah meninggal.......
Istriku telah melawan kanker selama ber-bulan2 dan
aku terlalu sibuk dgn Jane sampai tidak memperhatikannya.
Dia tahu dia akan segera meninggal, dia ingin menyelamatkan ku dari reaksi negatif anak kami, seandainya kami jadi bercerai.
Setidaknya, di mata anak kami, aku suami yg penyayang.
Ooo...
Gendong aku selama sebulan
sebelum menceraikan aku
Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartment kami. Teman-2 memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendong nya msk ke dlm rumah.
Dia tersipu malu. Saat itu, aku adalah seorg pengantin pria yg kuat dan bahagia.
Ini kejadian 10 thn lalu...
Hari-2 berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorg anak, aku sbg pengusaha bekerja dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset perusahaan meningkat, kasih sayang antara aku dan istriku sptnya mulai menurun.
Istriku seorg pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yg bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat bahagia, namun kehidupan yg tenang spt nya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan tak terduga.
Lalu Jane datang ke dlm kehidupanku.
Hari itu hari yg cerah. Aku berdiri di balkon yg luas. Jane memeluk dari belakang. Sekali lagi hatiku spt terbenam dlm cintanya. Apartmen ini aku belikan untuknya. Jane berkata, “Kau adalah laki-2 yg pandai memikat wanita.”
Kata-2nya mengingatkan aku pada istriku. Ketika baru menikah, istriku berkata :
“Laki-2 sepertimu, ketika sukses nanti akan memikat banyak wanita.” Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.
Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, “Kamu perlu memilih beberapa furniture, ok? Ada yg perlu aku lakukan di perusahaan.” Dia terlihat tidak senang, krn aku telah berjanji akan menemaninya melihat2 furniture.
Sesaat, pikiran utk bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumnya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit utk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka.
Sejujurnya, dia adalah seorg istri yg baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan tv. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini seblmnya merupakan hiburan bagiku.
Suatu hari aku bertanya pada istriku dgn bercanda, “Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?” Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seseorg yg percaya bhw perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bhw aku serius tentang ini.
Ketika istriku dtg ke kantor, Jane langsung keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dgn pandangan simpatik dan coba menyembunyikan apa yg sdng terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku spt mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum lembut kpd bawahan-2 ku. Tapi aku lihat ada perasaan luka di matanya.
Sekali lagi, Jane berkata padaku, “Sayang, ceraikan dia, Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu lagi.
Ketika pulang mlm itu, istriku sdng menyiapkan makan malam. Aku genggam tangannya dan berkata, “Ada yg ingin aku bicarakan.” Dia duduk dan makan dlm diam. Lagi-2, aku lihat perasaan luka dr matanya.
Aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku tetap harus mengatakan ini. Aku ingin bercerai. Aku mulai pembicaraan dgn tenang. Dia spt nya tdk terganggu dgn kata-2 ku, sebaliknya malah bertanya lembut, “Kenapa?”
Aku menghindari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempar sumpit dan berteriak padaku, “Kamu bukan seorg pria!”
Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yg sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikan jawaban yg memuaskan, bhw hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!
Dgn perasaan bersalah, aku membuat perjanjian cerai yg menyatakan bhw istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami & 30% aset perusahaanku.
Dia melirik surat itu dan merobek-2nya. Wanita yg telah menghabiskan 10 thn hidupnya dgn ku telah menjadi seorang yg asing bagiku. Aku menyesal krn telah me-nyia2kan waktu, daya dan tenaganya, tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yg telah aku katakan krn aku sangat mencintai Jane.
Akhirnya istriku menangis dgn keras di depanku, yg telah aku perkirakan sebelumnya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yg telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.
Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan, tapi tertidur dgn cepat krn lelah seharian bersama Jane. Ketika terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikan dan langsung kembali tertidur.
Paginya, dia menyerahkan syarat perceraian. Dia tidak menginginkan apapun dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia minta dlm satu bulan itu, kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dlm sebulan itu dan dia tidak mau mengacaukan si anak dgn kabar perceraian orangtuanya.
Aku setuju saja dgn permintaannya. Namun dia minta satu hal lagi, dia minta utk mengingat bagaimana aku menggendongnya ke kamar pengantin di hari pernikahan kami.
Dia minta selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku terima permintaannya yg aneh krn hanya ingin membuat hari-2 terakhir kebersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.
Aku beritahu Jane ttg syarat perceraian istriku. Dia tertawa keras dan berpikir hal itu berlebihan. “Trik apapun yg dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!”, kata Jane dgn nada menghina.
Aku dan istriku sdh lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan utk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendong di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami bertepuk tangan di belakang kami. Katanya, “Papa gendong mama!”
Kata-2 itu membuat aku merasa terluka.
Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dgn dirinya dipelukanku. Dia menutup mata dan berbisik, “Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini.” Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkan di depan pintu. Dia pergi menunggu bus utk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.
Hari kedua, kami berdua lebih mudah bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sdh lama aku tidak sungguh-2 memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sdh tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yg telah aku lakukan padanya.
Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasa kedekatan spt kembali lagi. Wanita ini adalah seorg yg telah memberikan 10 thn kehidupannya padaku.
Hari kelima & keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalannya waktu, semakin mudah menggendongnya. Mungkin krn rajin olahraga membuatku semakin kuat.
Suatu pagi istriku sedang memilih pakaian yg dia ingin kenakan. Dia coba bebrapa pakaian, tp tidak menemukan yg pas. Dia menghela nafas, “Pakaianku semua jadi kebesaran.” Tiba-2 aku tersadar bhw dia menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dgn mudah.
Aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.
Anak kami dtg dan berkata, “Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar.” Bagi anak kami, melihat ayahnya menggendong ibunya keluar menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku utk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku krn takut akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku gendong istriku, jalan dari kamar ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dgn lembut. Aku menggendongnya dgn erat, spt ketika di hari pernikahan kami.
Berat badannya yg ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendong nya, sulit bagiku utk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dgn erat dan berkata, “Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan.”
Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan keatas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, “Maaf, Jane, aku tidak mau cerai.”
Dia menatap dgn heran, menyentuh keningku. “Kamu demam?”, tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. “Maaf, Jane, aku bilang aku tidak akan bercerai.” Kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin krn aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan krn kami tidak saling mencintai lagi.
Sekarang aku sadar, sejak aku menggendong nya ke rumah di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.
Jane tiba-2 tersadar. Dia menamparku keras sekali, membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.
Di toko bunga, ketika aku berkendaraan pulang, aku memesan satu buket bunga utk istriku. Penjual bertanya apa yg ingin aku tulis di kartu. Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan menggendongmu setiap pagi, sampai maut memisahkan kita".
Aku sampai di rumah dgn bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas. Istriku terbaring di tempat tidur. Aku memanggilnya, tapi dia diam saja. Aku duduk di tepi ranjang dan menyentuhnya. Dia diam saja... Aku berteriak... Dia sudah meninggal.......
Istriku telah melawan kanker selama ber-bulan2 dan
aku terlalu sibuk dgn Jane sampai tidak memperhatikannya.
Dia tahu dia akan segera meninggal, dia ingin menyelamatkan ku dari reaksi negatif anak kami, seandainya kami jadi bercerai.
Setidaknya, di mata anak kami, aku suami yg penyayang.
Ooo...
Subscribe to:
Posts (Atom)