Kemarin makan siang
dengan pak Subakat Hadi (ITB, kimia)
dengan 4 teman lain... Pak Subakat adalah pemilik pabrik kosmetik Wardah/group Paragon, yang sudah pensiun.
(Diteruskan anak2).
Dia cerita bagaimana
dulu kosmetik mulai dari bawah, dipasarkan di pasar2. Kotak diberi huruf Arab untuk menarik
kalangan bawah... Sehingga akhirnya sekarang jadi yang terbesar di Asia
Tenggara. Shiseido, Kanebo, Pond's, Citra, Nivea, Mustika, Olay, Dior, bablas
semua...
Ketika akan kerja sama
dengan Cina, dia datang sendiri. Pada pertemuan ternyata ada tiga pihak.
Wardah, CEO pabrik Cina, serta walikota.
.... Ya. Walikota datang untuk ikut berunding. Setelah selesai, walikota bilang
begini...
+ kalau ada masalah
yang perlu dibantu, hubungi saya...
-- OK. Kapan saya bisa
hubungi?
+ 24 jam. Silakan telepon. Saya selalu siap.
Hah !! Walikota...
Siap 24 jam? Inilah salah satu sebab mengapa mereka begitu maju. Walikota nya
seperti merangkap CEO dan bersikap seperti CEO perusahaan. Hanya walikota
yang maju, yang PDB daerahnya meningkat tiap tahun, yang akan dapat promosi jabatan...
Yang terbaik bisa naik ke propinsi...
--------------------------
Jadi, sistem meritokrasi berjalan dengan sangat
ketat di sana. Hanya yang pintar, yang terbukti bisa memajukan ekonomi rakyat,
yang bisa naik ke atas. Tidak ada nepotisme atau sogokan.
Aku hanya mendengarkan
dengan ternganga. Bagus mana:
gubernur yang secara demokratis dipilih rakyat karena memberi harapan indah... Atau... dipilih di antara walikota yang terbukti dengan angka2 yang jelas,
lebih berhasil memajukan ekonomi kota...
No comments:
Post a Comment