Wednesday, February 15, 2017

Good read - You are in your time zone

☕🍩 New York is 3 hours ahead of California but it does not mean that California is slow, or that New York is fast. Both are working based on their own "Time Zone." Some one is still single. Someone got married and 'waited' 10 years before having a child. There is another who had a baby within a year of marriage. Someone graduated at the age of 22, yet waited 5 years before securing a good job; and there is another who graduated at 27 and secured employment immediately ! Someone became CEO at 25 and died at 50 while another became a CEO at 50 and lived to 90 years. Everyone works based on their 'Time Zone', People can have things worked out only according to their pace. Work in your “time zone”. Your Colleagues, friends, younger ones might "seem" to go ahead of you. May be some might "seem" behind you. Everyone is in this world running their own race on their own lane in their own time. God has a different plan for everybody.Time is the difference. Obama retires at 55, Trump resumes at 70, he just started. One of your friends died this morning and your turn? Not yet, but sure, someday it will be your time, when your time is up, at the right time zone. Don't envy them or mock them, it's their 'Time Zone.' You are in yours! Hold on, be strong, and stay true to yourself. All things shall work together for your good. You’re not late … You are not early ... you’re very much On time! Stay blessed. Be happy for what you have now: your wealth, your health, your loving family, your healthy parents, and your friends that love and care about you. You Are In Your Time Zone....🌐 PS : this is not my writing, I don't know who wrote this but it has made my day. And hopefully yours too😊

Thursday, February 9, 2017

Good read - Suami tidak membuat aku bahagia

**Catatan: Nama Margaret hanyalah merupakan kebetulan saja.

Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembicara di seminar ttg "Kebahagiaan".

Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan.
Selesai ceramah, pd sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya, "Mrs. Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab, "Tidak"

Seluruh hadirin terkejut.

"Tidak." katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia".
Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga me-noleh2 mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat2 keluar.

Kemudian, Margaret melanjutkan,

"John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi & mabuk. Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."

Seorang yang hadir bertanya, "Mengapa?"
Jawabnya, "Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI."
Margaret menjelaskan, "Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.

Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu selalu bersyukur, tidak pernah punya perasaan minder/rendah diri, tdk self pity / fokus mengasihi diri sendiri, tdk negatif thinking selalu berfikiran positif,selalu percaya diri, selalu berbuat baik kepada semua org dan tidak punya musuh, kamu tidak akan merasa sedih. Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, BUKAN faktor luar. Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, cantik istrimu/gagah suamimu, atau sesukses apa hidupmu. Bahagia itu PILIHANMU SENDIRI".

Hari ini kita mau bahagia atau tidak adalah pilihan mu sendiri.


Tuesday, February 7, 2017

Good read - Stop boasting

This is one of the best messages I received today, so like to share with you....    

1. No matter how beautiful and handsome you are, just remember Baboon and Gorillas also attract tourists.
***Stop Boasting.

2. No matter how big and strong you are, you will not carry yourself to your Grave.
***Be Humble!.

3. No matter how tall you are, you can never see tomorrow.
***Be Patient!.

4. No matter how light skinned you are, you will always need light in Darkness.
***Take Caution!.

5. No matter how rich and many cars you have, you will always walk to Bed.
***Be Contented!

Take Life Easy
Life is "Exp. + Exp. + Exp."
Yesterday was Experience.
Today is Experiment.
Tomorrow is Expectation.
So ..... use your Experience in your Experiment to achieve your Expectations.

Wednesday, February 1, 2017

Good read - Gendong aku selama sebulan

🎀💞💕🎀💞💕🎀    
Gendong aku selama sebulan
sebelum menceraikan aku

Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartment kami. Teman-2 memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendong nya msk ke dlm rumah.
Dia tersipu malu. Saat itu, aku adalah seorg pengantin pria yg kuat dan bahagia.

Ini kejadian 10 thn lalu...

Hari-2 berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorg anak, aku sbg pengusaha bekerja dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset perusahaan meningkat, kasih sayang antara aku dan istriku sptnya mulai menurun.

Istriku seorg pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yg bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat bahagia, namun kehidupan yg tenang spt nya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan tak terduga.

Lalu Jane datang ke dlm kehidupanku.

Hari itu hari yg cerah. Aku berdiri di balkon yg luas. Jane memeluk dari belakang. Sekali lagi hatiku spt terbenam dlm cintanya. Apartmen ini aku belikan untuknya. Jane berkata, “Kau adalah laki-2 yg pandai memikat wanita.”

Kata-2nya mengingatkan aku pada istriku. Ketika baru menikah, istriku berkata :
“Laki-2 sepertimu, ketika sukses nanti akan memikat banyak wanita.” Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.

Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, “Kamu perlu memilih beberapa furniture, ok? Ada yg perlu aku lakukan di perusahaan.” Dia terlihat tidak senang, krn aku telah berjanji akan menemaninya melihat2 furniture.

Sesaat, pikiran utk  bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumnya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit utk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka.

Sejujurnya, dia adalah seorg istri yg baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan tv. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini seblmnya merupakan hiburan bagiku.

Suatu hari aku bertanya pada istriku dgn bercanda, “Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?” Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seseorg yg percaya bhw  perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bhw  aku serius tentang ini.

Ketika istriku dtg ke kantor, Jane langsung keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dgn pandangan simpatik dan coba menyembunyikan apa yg sdng terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku spt mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum lembut kpd  bawahan-2 ku. Tapi aku lihat ada perasaan luka di matanya.

Sekali lagi, Jane berkata padaku, “Sayang, ceraikan dia,  Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu lagi.

Ketika pulang mlm itu, istriku sdng menyiapkan makan malam. Aku genggam tangannya dan berkata, “Ada yg ingin aku bicarakan.” Dia duduk dan makan dlm diam. Lagi-2, aku lihat perasaan luka dr matanya.

Aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku tetap harus  mengatakan ini. Aku ingin bercerai. Aku mulai pembicaraan dgn tenang. Dia spt nya tdk terganggu dgn kata-2 ku, sebaliknya malah bertanya lembut, “Kenapa?”

Aku menghindari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempar sumpit dan berteriak padaku, “Kamu bukan seorg pria!”

Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yg sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikan jawaban yg memuaskan, bhw hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!

Dgn perasaan bersalah, aku membuat perjanjian cerai yg menyatakan bhw istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami &  30% aset perusahaanku.

Dia melirik surat itu dan merobek-2nya. Wanita yg telah menghabiskan 10 thn hidupnya dgn ku telah menjadi seorang yg asing bagiku. Aku menyesal krn telah me-nyia2kan waktu, daya dan tenaganya, tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yg telah aku katakan krn aku sangat mencintai Jane.

Akhirnya istriku menangis dgn keras di depanku, yg telah aku perkirakan sebelumnya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yg telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.

Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan, tapi tertidur dgn cepat krn  lelah seharian bersama Jane. Ketika terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikan dan langsung kembali tertidur.

Paginya, dia menyerahkan syarat perceraian. Dia tidak menginginkan apapun dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia minta dlm satu bulan itu, kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dlm sebulan itu dan dia tidak mau mengacaukan si anak dgn kabar perceraian orangtuanya.

Aku setuju saja dgn permintaannya. Namun dia minta satu hal  lagi, dia minta utk mengingat bagaimana aku menggendongnya ke kamar pengantin di hari pernikahan kami.

Dia minta selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku terima permintaannya yg aneh krn hanya ingin membuat hari-2 terakhir kebersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.

Aku beritahu Jane ttg syarat perceraian istriku. Dia tertawa keras dan berpikir hal itu berlebihan. “Trik apapun yg dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!”, kata Jane dgn nada menghina.

Aku dan istriku sdh lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan utk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendong di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami bertepuk tangan di belakang kami. Katanya, “Papa gendong mama!”

Kata-2 itu membuat aku merasa terluka.

Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dgn dirinya dipelukanku. Dia menutup mata dan berbisik, “Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini.” Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkan di depan pintu. Dia pergi menunggu bus utk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.

Hari kedua, kami berdua lebih mudah bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sdh lama aku tidak sungguh-2 memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sdh tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yg telah aku lakukan padanya.

Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasa kedekatan spt  kembali lagi. Wanita ini adalah seorg yg telah memberikan 10 thn kehidupannya padaku.

Hari kelima & keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalannya waktu,  semakin mudah menggendongnya. Mungkin krn rajin olahraga membuatku semakin kuat.

Suatu pagi istriku sedang memilih pakaian yg dia ingin kenakan. Dia coba bebrapa pakaian, tp tidak menemukan yg pas. Dia menghela nafas, “Pakaianku semua jadi kebesaran.” Tiba-2 aku tersadar bhw  dia menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dgn mudah.

Aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.

Anak kami dtg dan berkata, “Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar.” Bagi anak kami, melihat ayahnya menggendong ibunya keluar menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku utk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku krn takut akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku gendong istriku, jalan dari kamar ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dgn lembut. Aku menggendongnya dgn erat, spt ketika di hari pernikahan kami.

Berat badannya yg ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendong nya, sulit bagiku utk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dgn erat dan berkata, “Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan.”

Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan keatas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, “Maaf, Jane, aku tidak mau cerai.”

Dia menatap dgn heran, menyentuh keningku. “Kamu demam?”, tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. “Maaf, Jane, aku bilang aku tidak akan bercerai.” Kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin krn aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan krn kami tidak saling mencintai lagi.

Sekarang aku sadar, sejak aku menggendong nya ke rumah di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.

Jane tiba-2 tersadar. Dia menamparku keras sekali, membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.

Di toko bunga, ketika aku berkendaraan pulang, aku memesan satu buket bunga utk istriku. Penjual bertanya apa yg ingin aku tulis di kartu. Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan menggendongmu setiap pagi, sampai maut memisahkan kita".

Aku sampai di rumah dgn bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas. Istriku terbaring di tempat tidur. Aku memanggilnya, tapi dia diam saja. Aku duduk di tepi ranjang dan menyentuhnya. Dia diam saja... Aku berteriak... Dia sudah meninggal.......

Istriku telah melawan kanker selama ber-bulan2 dan
aku terlalu sibuk dgn Jane sampai tidak memperhatikannya.

Dia tahu dia akan segera meninggal, dia ingin menyelamatkan ku dari reaksi negatif anak kami, seandainya kami jadi bercerai.

Setidaknya, di mata anak kami, aku suami yg penyayang.
Ooo...



Good read - Arti sebuah ketulusan.

Arti sebuah ketulusan

Sepasang suami-isteri beruntung mendapatkan tiket untuk kembali ke rumah orangtuanya di kampung. Ketika naik bus, ternyata telah ada seorang wanita duduk di tempat duduk mereka.

Inilah cerita si isteri :
Suami memintaku duduk dulu di sampingnya, namun tidak meminta wanita ini berdiri. Ketika kuperhatikan, ternyata kaki wanita itu cacat, barulah aku tahu kenapa suamiku memberikan tempat duduknya.

Suamiku terus berdiri dari Jiayi sampai Taipei. Dari awal, dia tidak berusaha memberi tanda kalau itu adalah tempat duduknya.

Setelah turun dari bus, aku berkata pada suamiku :
“Memberikan tempat duduk pada orang yang butuh memang baik, namun pertengahan perjalanan 'kan boleh memintanya berdiri agar gantian kamu yang duduk”

Suamiku menjawab :
“Orang lain sudah tidak nyaman seumur hidup, aku hanya kurang nyaman selama 3 jam saja”

Aku terharu karena suamiku sedemikian baik, namun tidak mau orang lain tahu akan kebaikannya; itu membuatku merenungkan arti sebuah ketulusan.


Good read - PRINSIP 90/10 STEPHEN J COVEY

*PRINSIP 90/10 STEPHEN J COVEY*

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?
- 10% dari hidup kita terjadi karena apa yαήg langsung kita alami.
- 90% dari hidup kita ϑitentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya..?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yαήg terjadi pada diri anda.

Contoh kasus :

~ Kasus 1.
Anda makan pagi ϑengαή keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram. Anda tidak dapat mengendalikan apa yαήg baru saja terjadi.

Reaksi anda:
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda & mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir ϑi ujung meja.
 
Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar & cepat2 ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya.

Akhirnya anak anda ketinggalan bis. Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru2 ke mobil & mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil ϑengαή kecepatan 70 km/jam, padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam.

Setelah terlambat 15 menit & terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- krn melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai ϑi sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit.
 
Setelah tiba ϑi kantor ϑimana anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal ϑi rumah.
 
Hari kerja anda ϑimulai ϑengαή situasi buruk. Jika ϑiteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi ϑi rumah.

Saat tiba ϑi rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan ϑengαή istri & anak anda.

Mengapa...?
Karena cara anda bereaksi pada pagi hari. Mengapa anda mengalami hari yαήg buruk?

1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi?
2. Apakah penyebabnya karena anak anda?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas...?
4. Apakah anda penyebabnya?

Jawabannya adalah No. 4 yaitu anda sendiri !

Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yαήg terjadi pada cangkir kopi yαήg tumpah.

Cara anda bereaksi dalam 5 detik itu yαήg menentukan... !!

~ Kasus 2.
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut:
"Tidak apa2 sayang, lain kali hati2 ya."

Anda ambil handuk kecil & lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian & mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan & melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda.

Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda & mengatakan:
"Sampai jumpa makan malam nanti."

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat & ϑengαή muka cerah menyapa staff anda. Bos anda mengomentari semangat & kecerahan hari anda ϑi kantor.

Apakah anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut?

Dua skenario berbeda, ϑimulai ϑengαή kondisi yαήg sama, ϑiakhiri ϑengαή kondisi berbeda.

Mengapa..?
*Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi..! Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yαήg SUDAH terjadi. Tetapi yαήg 90% tergantung dari reaksi anda sendiri.*

Sabarlah kamu seorang terhadap yαήg lain, ϑαή ampunilah seorang akan yαήg lain apabila yαήg seorang menaruh dendam terhadap yαήg lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

_*Sekarang anda sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas harian anda, Raihlah Impian anda selagi ada Kesempatan & anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada ̣yg hilang n hasilnya luarbiasa.               Selamat Pagi,  Selamat Beraktivitas, Tuhan Memberkati kita semua.