Monday, January 6, 2025

Renungan awal tahun: Bagaimana AS menghancurkan teman sendiri

 

*Renungan Awal Tahun*

AS tidak segan2 menghancurkan negara2 lain, termasuk temannya... Tahun 2023 lalu, dia meledakkan pipa gas Jerman. Bukan rahasia lagi... Hanya orang yang sudah kena brain wash yang tidak percaya dengan ini... Tapi pernah baca bagaimana AS *menghancurkan Toshiba dan Alstrom,* perusahaan Perancis?

*Tragedi Pembangkrutan Toshiba*

Kisah berawal pada dekade 1970-an saat Jepang sukses membangun ekonominya dgn memproduksi elektronik dan mobil. Tidak puas hanya dgn elektronik dan mobil saja, pemerintah Jepang melangkah lebih jauh dengan merambah ke *semi konduktor*

Di awal dekade 1970an, MITI  (Kementerian Industri & Perdagangan Jepang) meminta Fujitsu, Hitachi, Mitsubishi, NEC, Toshiba dan Panasonic agar program R&D mereka difokuskan untuk pengembangan semi konduktor dgn dukungan dana pemerintah Jepang. Hasilnya dalam waktu kurang dari satu dekade, *teknologi semi konduktor Jepang melaju pesat, bahkan jauh melewati AS yg saat itu "the leader of semiconductor technology*.

Perusahaan² Jepang pun dgn cepat menguasai pasar semi konduktor global. Pada th 1985, sekitar 65% pangsa pasar semi konduktor global berada di tangan keenam perusahaan Jepang tsb. dan Toshiba yg terbesar. AS tidak suka. 

Maka, pada tanggal 2 Mei 1987 atas *perintah dari kantor pusat CIA di Langley, Virginia, polisi Jepang menangkap Ryuji Lin, Direktur Foundry Department Toshiba Machinery Company dan Hiroaki Tanimura, Direktur Business Department Toshiba Machinery Co*. Tuduhannya, menjual high-tech technology ke Uni Soviet.

Perlu diketahui bahwa salah satu pelanggan lama Toshiba, Norway's Kongsberg Company, secara teratur membeli produk-produk Toshiba untuk dijual kembali di Eropa. Dengan demikian jelas bukan Toshiba namun *Norway's Kongsberg Company yg melakukan bisnis dengan Soviet.* Norway's Kongsberg Company-lah yang menjual produk² berteknologi tinggi buatan Toshiba ke pelanggannya di Soviet.

AS pasti paham hal ini dan seharusnya Norway's Kongsberg Company yang ditegur. Faktanya justru Toshiba-lah yg jadi sasaran penghentian produksi. Hal ini menunjukkan bahwa AS menargetkan Toshiba. Mengapa? Oleh karena Toshiba saat itu adalah *the largest & the most advanced semiconductor company in the world*. Bukan hanya itu. Toshiba juga *pemimpin pada berbagai produksi precision machine tools berteknologi tinggi* sehingga Toshiba menjadi, "the pride of the Japanese manufacturing industry.” Inilah yg jadi alasan utama mengapa Toshiba jadi *target AS melumpuhkan kemajuan teknologi & ekonomi Jepang*

Kedua eksekutif Toshiba yang ditangkap tsb dipenjara selama 10 tahun *tanpa proses pengadilan!*. Pabrik dan kantor Toshiba di AS dan di negara² sekutu (jajahan) AS ditutup paksa. Produk² Toshiba dikenai tarif 100% jika dijual di AS dan negara² sekutu AS. Toshiba harus membayar denda $25 milyar! Selain itu AS menyita blueprint core technology Toshiba untuk dibagikan ke pabrik² semi konduktor AS (kelakuan gangster

Toshiba langsung mengalami krisis dan delisting dari pasar modal. Kini Toshiba hanyalah kisah kelam, sebuah tangisan sedih Jepang. 

Tindakan AS ini diikuti dgn *"Plaza Accord"* untuk memaksakan penguatan Yen yg menyebabkan ekspor Jepang langsung turun. Kombinasi dari jatuhnya Toshiba, rontoknya industri semi konduktor Jepang, penguatan Yen serta turunnya ekspor Jepang, semua itu menyebabkan kemajuan ekonomi Jepang stagnan! Selain itu semua industrialis di Jepang dan Korea Selatan menjadi hati² dan membatasi diri agar tidak bernasib seperti Toshiba. (Tahun lalu, Toshiba delisting dari pasar saham Tokyo. Praktis bangkrut).

*Alstom Menyusul Toshiba*

Setelah sukses membrèdèl Toshiba, pada tahun 2014 AS menggarap Alstom, sebuah perusahaan listrik Perancis. Frederic Pierucci, CEO Alstom, di tengah kunjungan bisnis di New York *ditangkap FBl* dan dijebloskan ke penjara tanpa proses pengadilan dgn tuduhan curang dalam memenangkan *tender dari pemerintah Indonesia*.

Pada saat itu Alstom bersaing dgn General Electric (Amerika) mengikuti tender pemerintah Indonesia. Akhirnya terpillih Alstom karena teknologinya jauh lebih maju dibandingkan dgn teknologi General Electric yg jauh lebih inferior.  Pilihan pemerintah Indonesia tepat; Alstom memang layak untuk memenangkan tender karena biaya jauh lebih ekonomis & teknologi lebih canggih.

Lalu, semua yg terjadi pada Toshiba juga dialami Alstom. CEO masuk tahanan, alih paksa teknologi, serta Alstom AS beralih kepemilikan, jatuh ke tangan General Electric (gangster bermain).

Frederic Peirucci menuliskan pengalaman pahitnya dalam buku ini: "Huawei & Konflik China vs AS"*

Sukses dengan Toshiba dan Alstom, *AS sangat yakin akan berhasil menekuk China*. Bulan Desember 2018, Meng Wanzhou, Chief Financial Officer Huawei, puteri Ren Zhengfei, pendiri & CEO Huawei saat sedang transit pesawat di Kanada ditangkap oleh polisi Kanada atas permintaan AS.

Tuduhan yg dikenakan adalah melanggar hukum AS karena melakukan bisnis dgn Iran, tuduhan yg mengada-ada & tidak masuk akal. Tuduhan terhadap Huawei ini senada dgn tuduhan ke Toshiba yaitu melakukan bisnis dgn Soviet.

Namun kini lawan yg dihadapi AS jauh berbeda. Di dampingi oleh tim hukum; Meng Wanzhou tampil tangguh dan garang! Melawan dg keras dan tegas menolak untuk memberikan konsesi apapun bahkan menuntut balik.

Para intelektual China menulis ulang kasus Toshiba dan Alstom serta dipublikasikan di media. Frederic Perucci secara khusus diundang ke Beijing untuk menceriterakan pengalamannya. 

Publik terbuka matanya dan sadar bahwa AS sedang menyerang ekonomi China dengan segala cara. Slogan, *Ingat Toshiba!* dan *Ingat Alstom!* bertebaran di media sosial China. Penjualan Apple di China Daratan tersungkur. 

Para pengusaha kecil mengambil inisiatif mendukung Huawei. Jika Anda menggunakan HP Huawei dan menunjukkan ke kasir super market, restoran/ warung, langsung dapat diskon hingga 10%. Penjualan Huawei meroket naik tajam dan terus menggerus pasar iPhone di China.

Akhirnya AS membuka tawaran damai yg *jauh lebih lunak* yaitu Meng Wanzhou akan dibebaskan dan seluruh tuntutan akan dicabut asalkan bersedia *minta maaf serta menjual sebagian saham Huawei untuk dibeli perusahaan AS*. Kembali tawaran AS ini ditolak dgn tegas oleh Meng Wanzhou. Dalam wawancaranya, Meng Wanzhou mengemukakan bahwa dirinya *tidak akan mundur selangkah pun; tidak akan ada konsesi apapun, tak akan ada permintaan maaf… Saya siap membusuk di penjara daripada menyerah kepada gangster (AS) ini……."*

Akhirnya setelah tarik ulur selama dua tahun dalam status tahanan di Kanada, setelah melalui negosiasi di pengadilan yg panjang dan berbelit serta tawar menawar yang sengit, *pada tanggal 24 September 2021 Meng Wanzhou sepenuhnya dibebaskan & disambut di China bak seorang pahlawan lengkap dgn hamparan karpet merah*.

Untuk pertama kalinya *AS tidak mendapatkan konsesi apapun, tidak ada permintaan maaf, tidak ada penjualan saham dan tidak ada core technology yang diberikan!*.

 Sebaliknya, pihak AS-lah yg memenuhi tuntutan Meng Wanzhou untuk *mencabut secara resmi seluruh tuntutan hukum yg dikenakan kepadanya*.


Kegagalan AS tak hanya pd kasus penyanderaan Meng Wanzhou, namun juga pada berbagai sanksi ekonomi dan teknologi terhadap Huawei. Huawei terus melaju pesat serta berhasil mementahkan seluruh tekanan AS. Akhirnya pada tanggal 29 Agustus 2023 Huawei meluncurkan Mate 60 tepat di saat kunjungan Gina Raimondo, US Secretary of Commerce, di Beijing. 

*Raimondo-lah the Mastermind (gangster) serangan AS ke Huawei!* termasuk penyanderaan Meng Wanzhou.

Poster raksasa beredar di media sosial dan terpampang di tengah kota Beijing, berbunyi, *"Saya Raimondo, saat ini saya mendukung Huawei!"* ... Jelas ini meledek Raimondo.

Peluncuran Mate 60 inilah pesan yg tegas & gamblang kemenangan Huawei. Huawei mampu mandiri membuat chips sehingga *seluruh kebijakan AS untuk memblokade teknologi Huawei gagal total.*

Begitu lah contoh2 kebrutalan imperialisme AS. Kalau ada negara atau perusahaan yang terlihat berada di depan, dia akan menghancurkannya... Juga Indonesia, kalau nanti kita maju. 

Mari kita jaga NKRI dari serbuan neo imperalis, ingat jasmérah. Jangan melupakan sejarah...  Ayo, bersatu... Merdeka !!


*** Sumber asli tidak diketahui. Kalau cek dengan media barat, tentu cerita akan dibengkokkan...  Tapi gertakan Trump bahwa dia akan menduduki Panama, akan mencekik Kanada dan Meksiko dengan tarif tinggi. Juga akan menggencet Eropa, merupakan bukti yang tidak terbantahkan. 

Tips untuk dapur, masak memasak

 



Saturday, January 4, 2025

IDI vs AMA 12%

 




Textbook kita semua Amerika. Pendidikan sebagian besar juga meniru sana... IDI mestinya awalnya juga meniru AMA di sana. Lalu pengen berkuasa...

Semua berubah sekarang. Yang masih puja2 IDI tolong dibaca yang di atas itu. Masanya sudah habis. Cerita sudah tutup... Balik ke laptop. Balik jadi  seperti AMA. 

Kemenkes pemeriksaan tahunan: medical checkup

 







Pelatihan Kerja berbasis kompetensi*


Meneruskan informasi *Pelatihan Kerja berbasis kompetensi* dari pak RW.











Sambutan Natal Presiden Prabowo, 2025

 Soal korupsi juga


Sambutan Natal yang Galak dr Prabowo